
setiap pagi sekitar jam 7 kurang, arus lalu lintas dari arah bundaran senayan menuju ke jembatan semanggi selalu tersendat (aa).
sementara ketika sore hari selepas jam kantor, dari arah thamrin menuju jembatan semanggi juga tersendat (bb). begitu juga yang dari arah bundaran senayan menuju semanggi, padat dan macet (aa).
tapi dari semanggi menuju thamrin (a), atau dari semanggi menuju bundaran senayan (b) bisa dibilang tidak ada kemacetan.
lalu kemana perginya kendaraan yang memenuhi seluruh badan jalan selepas semanggi? kemungkinan sebagian besar menuju gatot subroto.
yang jadi masalah, antara putaran naik ke gatot subroto dan yang turun (xx) (++) dari gatot subroto ke sudirman, ini lah yang bikin macet, yang satu memotong ke kiri, yang satu lagi memotong ke kanan, kendaraan saling simpang siur. walhasil dalam jumlah kendaraan yang banyak, pasti bikin macet, dan imbasnya sampai berkilometer kebelakang.
ada baiknya pemda DKI dan DLLAJR melakukan pembenahan dengan menutup putaran naik dari kedua arah, atau putaran turun dari kedua arah, sehingga tidak adanya kendaraan yang saling siur di kolong jembatan semanggi.
penutupan jalan ini harus permanen, sehingga setelah semua orang tersosialisasikan bahwa mereka tidak bisa melakukan putaran turun / atau naik, mereka tidak berusaha memotong arus, atau pun mereka bisa mencari jalan lain.
dan sepeti reply gue ke tweetnya Bret, bahwa jembatan semanggi ini kalo cuma untuk 100 mobil mungkin masih bisa, tapi tidak akan applicable untuk kendaraan yang sudah beribu-ribu.

jadi mungkin sudah waktu nya jembatan semanggi ini dipensiunkan.