koridor 13

busway dari jaman pertama kali gue cobain naik sampai sekarang bisa dibilang tidak mengalami perubahan experience yang berarti, walaupun sekarang sudah ada puluhan koridor.

kali ini gue nyobain sebuah jalur transjakarta yang lumayan unik, koridor 13, karena sebuah jalur layang non tol dibangun khusus sebagai busway, dan juga arah trayek yang sampai ke luar jakarta, yaitu ciledug.

jalur ini belum lama diresmikan, dan sampai sekarang ternyata tidak semua halte beroperasi, ‘kabarnya’ ada ‘kesalahan’ design sehingga akan menimbulkan masalah.

IMG_20171227_164122_HDR.jpg

gue naik dari halte pasar mayestik. alamak! tinggi ya!
sama sekali tidak memungkinkan untuk pengguna kursi roda – karena tidak ada tanjakan landainya. dan sangat kasihan untuk yang mempunyai kekurangan atau masalah pada kaki, dan kasihan untuk lansia yang naik ke atas.

sampai di atas, terlihat pemandangan lega, ya di atas gitu lho..
haltenya disediakan kipas angin, lumayanlah karena sudah keringetan karena naik tangga, ngos-ngosan, dan panas.

IMG_20171227_164434_HDR.jpg

seperti biasa pada koridor koridor lain, ‘antrian’ pasti lumayan banyak. setelah beberapa kali bus lewat barulah bisa ‘maksain’ naik.

perjalanannya lumayan serem buat gue, jalanan yang berkelok kelok, dan tidak ada pembatas jalur dengan arah sebaliknya. dan kalau sopirnya agak ngebut, ngeri aja. udah kaya’ naik roler coaster, dengan kondisi elo ga duduk, pegangan doang, terombang ambing gak bisa berdiri tegap karena penuh penumpang.

dari mayestik sampai akhirnya turun menuju ciledug (note: jalan layangnya tidak sampai ciledug, cuma sampai halte adam malik) itu waktu tempuh kira-kira 8 menit.
sementara dari halte adam malik ke halte puri beta (halte terakhir) itu lewat jalan darat ditempuh 10 hingga 15 menit.

One thought on “koridor 13

Leave a comment